Halaman

Senin, 24 Desember 2012

PENYAKIT AYAM


CRHONIC RESPIRATORY DISEASE (CRD)
Junto Julianto (juntozy@gmail.com)

Gambaran Umum
Penyakit CRD pada ayam merupakan suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan dimana sifatnya kronis. Disebut “kronis” karena penyakit ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama dan sulit untuk disembuhkan. CRD adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum, bersifat gram negatif dan berbentuk pleomorfik. Salah satu gejala CRD adalah ngorok, sehingga peternak sering menyebutnya penyakit ngorok (Jahja et al. 2006). 
CRD dapat menyerang ayam semua umur. Angka kesakitannya (morbiditas) tinggi tetapi angka kematian (mortalitas) rendah. CRD menyebabkan kerugian karena menyebabkan kematian embrio, kematian anak ayam, laju pertumbuhan terhambat, mutu karkas menurun dan produksi telur menurun. Selain itu menyababkan kerugian tidak langsung yaitu : meningkatnya kepekaan terhadap infeksi E. coli, haemophilus paragalinarum, IB, dan ND. Chronic Respiratory Disease  yang disertai dengan penyakit lain terutama Escherichia coli disebut CRD kompleks. Pada ayam yang menderita komplikasi (CRD kompleks) dapat ditemukan peradangan pada perikardium (perikarditis), kapsula hati (perihepatitis), dan kantung udara (air sacculitis) (Jahja et al. 2006).  E. coli merupakan penghuni normal saluran pencernaan unggas. Adanya  E. coli  dalam air minum merupakan indikasi adanya pencemaran oleh feses. Dalam saluran pencernaan ayam normal terdapat 10-15% bakteri  E. coli patogen dari keseluruhan E.  coli  (Tabbu 2002).

Gejala Penyakit
M. gallisepticum masuk ke saluran pernafasan dan menyerang silia permukaan mukosa saluran pernafasan. Mycoplasma akan menghasilkan macam-macam zat metabolik dan materi toksik yang dapat menyebabkan kerusakan pada membrane mukosa saluran pernafasan. Akibatnya mycoplasma mudah masuk paru-paru, kantung udara, dan mencapai aliran darah hingga tersebar pada seluruh tubuh (Jahja et al 2006)
Tanpa komplikasi kelompok ayam yang terserang CRD tidak menunjukkan gejala klinis jelas. Pada kelompok ayam dengan gejala klinis yang jelas dapat dilihat adanya ingus kataral pada hidung, ngorok saat bernafas (Tabbu 2002). Hasil nekropsi pada ayam ditemukan kelainan pada saluran pernafasan yaitu rongga dan sinus hidung berlendir. Kantung udara menjadi keruh atau mengandung lendir. Pada stadium selanjutnya lendir menjadi berwarna kuning dan berkonsistensi seperti keju. Eksudat seperti ini juga ditemukan di perikardium dari jantung. Pada ayam menderita komplikasi dapat ditemukan peradangan pada pericardium, kapsula hati, dan kantung udara serta sering kali pada saluran telur (Jahja et al 2006).

Diagnosa Banding dan Diagnosa Laboratorium
CRD dapat dikelirukan dengan penyakit ayam lainnya seperti Infectious coryza (snot), kolera unggas, Newcastle Disease (ND) dan Infectious Bronkhitis (IB). Diagnosa laboratorium yang dapat dilakukan antara lain yaitu isolasi dan idntifikasi bakteri, rapid agglutination test, tube agglutination test (Jahja et al 2006).

Penularan Penyakit
Penularan penyakit terjadi secara vertikal melalui telur dan secara horizontal dari ayam sakit ke ayam sehat baik secara langsung maupun tidak langsung. Penularan tidak langsung dapat terjadi dengan perantara manusia, hewan liar, atau peralatan kandang. Ayam yang pernah terinfeksi CRD dan telah sembuh atau ayam penderita menjadi sumber penularan kea yam sehat lainnya (Jahja et al 2006)

1 komentar: