Halaman

Kamis, 04 Oktober 2012

Penyakit Protozoa


TRYPANOSOMIASIS
Oleh : Junto Julianto
Gambar 1. Trypanosoma sp.
Trypanosomiosis merupakan penyakit akibat infeksi dari protozoa genus Trypanosoma. Trypanosoma sp merupakan parasit obligat intercellular, yang berpredileksi pada plasma darah (Levine, 1994). Menurut Carlton dan McGavin (1995), trypanosomiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa berflagel yang terdapat di dalam darah . Penularan penyakit antar hewan melalui vektor arthropoda, seperti lalat tsetse. Penularan penyakit trypanosomiosis  antar hewan terjadi melalui darah yang mengandung parasit Trypanozoma sp. Penularan yang paling utama terjadi secara mekanis di Indonesia oleh lalat penghisap darah seperti Tabanus sp., Haematopota sp., dan Chrysops (Reid et al. 2001). Setelah infeksi biasanya trypanosoma bertambah dalam darah secara berkala dan hal ini disertai demam hewan. Bentuk-bentuk trypomasgote masuk ke dalam sistem sel-sel retikulo endothelial, otot-otot bergaris, dan terutama otot jantung menjadi bentuk amastigote. Bentuk ini berkembang biak merusak sel-sel endotel (epimastigote). Kerusakan endotel mengakibatkan perdarahan yang mungkin disebabkan oleh zat toksin dari trypanosoma. Bentuk amastigote berubah menjadi bentuk-bentuk trypomastigote yang masuk kembali ke dalam darah. Gejala klinis yang ditimbulkan akibat infeksi trypanosoma umunya pada segala jenis hewan sama pascamati  (Ressang 1984).
Sapi yang mengalami trypanosomiasis akut akan menunjukkan gejala anemia yang signifikan, macrocytosis, reticulocytosis, dan hyperplasia marrow erithroid. Temuan nekropsi pada sapi yang mengalami trypanosomiasis antara lain yaitu kaheksia, edema seluruh tubuh dengan meningkatnya cairan di rongga tubuh, pembesaran limfonodus, bronchopneumonia, flabby heart, atropi pericardium, ginjal membesar, hati membesar, dan limpa membesar. Pembesaran limfonodus mencapai empat kali lipat dari ukuran normal, dan lemak sumsum tulang sebagian besar digantikan jaringan hemopoietic merah. (Carlton dan McGavin 1995).

Gambar 2. Siklus hidup Trypanosoma (sumber :http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Trypanosoma)
Trypanosoma cruzi (Chagas’ disease) terjadi pada anjing di Amerika selatan. Inang reservoir meliputi raccon, opossums, armadillos, dan skunks dan transmisinya ke anjing melalui serangga hemiptera. Gejala klinis yang terjadi tachycardia, membrane mukosa pucat, dan pembesaran limfonodus. Pengujian laboratorium ditemukan beberapa tripanosoma diantara sel darah, dan buffy coat smears. Pemeriksaan postmortem ditemukan adanya gagal jantung, edema paru-paru, ascites, dan hati mengalami kongesti. Lesio pada jantung banyak terjadi pada jantung kanan, termasuk keduanya terlihat fokus miokardium berwarna kuning-putih (myocarditis dan nekrosa miokardium) dan, pada kejadian kronis flaccidity dan dilatasi dari miokardium. Trypanosomiasis juga dapat menyebabkan lesio pada otot atau fokus myositis.(Carlton dan McGavin 1995).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar