CRHONIC RESPIRATORY DISEASE (CRD)
Junto Julianto (juntozy@gmail.com)
Gambaran Umum
Penyakit CRD pada ayam
merupakan suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan dimana sifatnya
kronis. Disebut “kronis” karena penyakit ini berlangsung secara terus menerus
dalam jangka waktu lama dan sulit untuk disembuhkan. CRD adalah penyakit infeksi
menular yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma
gallisepticum, bersifat gram negatif dan berbentuk pleomorfik. Salah satu gejala CRD adalah ngorok, sehingga peternak
sering menyebutnya penyakit ngorok (Jahja et
al. 2006).
CRD dapat
menyerang ayam semua umur. Angka kesakitannya (morbiditas) tinggi tetapi angka
kematian (mortalitas) rendah. CRD menyebabkan kerugian karena menyebabkan
kematian embrio, kematian anak ayam, laju pertumbuhan terhambat, mutu karkas
menurun dan produksi telur menurun. Selain itu menyababkan kerugian tidak
langsung yaitu : meningkatnya kepekaan terhadap infeksi E. coli, haemophilus
paragalinarum, IB, dan ND. Chronic Respiratory Disease yang disertai dengan penyakit
lain terutama Escherichia coli
disebut CRD kompleks. Pada ayam yang menderita komplikasi (CRD kompleks) dapat
ditemukan peradangan pada perikardium (perikarditis), kapsula hati
(perihepatitis), dan kantung udara (air sacculitis) (Jahja et al. 2006). E. coli merupakan
penghuni normal saluran pencernaan unggas. Adanya E. coli dalam
air minum merupakan indikasi adanya pencemaran oleh feses. Dalam saluran
pencernaan ayam normal terdapat 10-15% bakteri E. coli patogen
dari keseluruhan E. coli (Tabbu 2002).
Gejala Penyakit
M. gallisepticum masuk ke saluran pernafasan
dan menyerang silia permukaan mukosa saluran pernafasan. Mycoplasma akan menghasilkan macam-macam zat metabolik dan materi
toksik yang dapat menyebabkan kerusakan pada membrane mukosa saluran
pernafasan. Akibatnya mycoplasma mudah masuk paru-paru, kantung udara, dan
mencapai aliran darah hingga tersebar pada seluruh tubuh (Jahja et al 2006)
Tanpa
komplikasi kelompok ayam yang terserang CRD tidak menunjukkan gejala klinis
jelas. Pada kelompok ayam dengan gejala klinis yang jelas dapat dilihat adanya ingus
kataral pada hidung, ngorok saat bernafas (Tabbu 2002). Hasil nekropsi pada
ayam ditemukan kelainan pada saluran pernafasan yaitu rongga dan sinus hidung
berlendir. Kantung udara menjadi keruh atau mengandung lendir. Pada stadium
selanjutnya lendir menjadi berwarna kuning dan berkonsistensi seperti keju.
Eksudat seperti ini juga ditemukan di perikardium dari jantung. Pada ayam
menderita komplikasi dapat ditemukan peradangan pada pericardium, kapsula hati,
dan kantung udara serta sering kali pada saluran telur (Jahja et al 2006).
Diagnosa Banding dan Diagnosa Laboratorium
CRD dapat
dikelirukan dengan penyakit ayam lainnya seperti Infectious coryza (snot), kolera unggas, Newcastle Disease (ND) dan
Infectious Bronkhitis (IB). Diagnosa
laboratorium yang dapat dilakukan antara lain yaitu isolasi dan idntifikasi
bakteri, rapid agglutination test, tube
agglutination test (Jahja et al
2006).
Penularan Penyakit
Penularan
penyakit terjadi secara vertikal melalui telur dan secara horizontal dari ayam
sakit ke ayam sehat baik secara langsung maupun tidak langsung. Penularan tidak
langsung dapat terjadi dengan perantara manusia, hewan liar, atau peralatan
kandang. Ayam yang pernah terinfeksi CRD dan telah sembuh atau ayam penderita
menjadi sumber penularan kea yam sehat lainnya (Jahja et al 2006)
Sangat bermanfaat untuk bcaan sambil ngopi..
BalasHapus