DAMALINIA OVIS
Junto Julianto (juntozy@gmail.com)
PENDAHULUAN
Parasit
adalah organisme yang hidup pada atau dalam organisme lain dan atas beban
organisme yang ditumpanginya. Ada berbagai jenis parasit yang telah diketahui di dunia
kedokteran hewan seperti parasit jenis ektoparasit dan endoparasit (Ballweber
2001). Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya seperti
berbagai jenis cacing dan protozoa, sedangkan ektoparasit adalah parasit yang
hidup di bagian luar dari tempatnya bergantung atau pada permukaan tubuh
inangnya (Hadi dan Soviana 2000). Damalinia ovis merupakan kutu aktif yang menyerang pada ternak domba dan dapat menyebabkan kerugian pada peternakan.
KLASIFIKASI
Susunan
klasifikasi yang lebih tinggi dari kutu terdapat ketidakcocokan di antara
ahli-ahli serangga. Kebanyakan ahli Amerika menempatkan kutu dalam dua ordo
yaitu Anoplura dan Mallophaga, sedangkan ahli-ahli dari Inggris, Jerman, dan
Australia menempatkan dalam satu ordo tunggal yaitu Phthiraptera dengan
beberapa subordo antara lain Anoplura dan Mallophaga (Hadi dan Soviana 2010).
Gambar 1. Damalinia ovis (kiri) dan Damalinia
equi (kanan)
Sumber : http://agspsrv34.agric.wa.gov.au/ento/icdb/imagelist.IDC
(9 Arpil 2013)
|
Berikut ini klasifikasi
kutu oleh Clay (1970) dan Kim & Ludwing (1978).
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :
Phthiraptera
Subordo :
Mallophaga
Subordo
kelompok : Ischnocera
Famili : Trichodectidae
Spesies : Damalinia ovis (kambing dan domba), Damalinia equi (kuda), Damalinia bovis (sapi)
MORFOLOGI
DAN SIKLUS HIDUP
Ektoparasit ini
memiliki panjang diatas 3 mm, berwarna coklat dan relatif ukuran kepalanya
besar. Kutu mengalami metamorphosis tidak sempurna, mulai dari telur, nimfa
instar pertama sampai ketiga lalu dewasa. Seluruh tahap perkembangannya secara
umum berada pada inangnya. Telurnya berukuran 1-2 mm, berbentuk oval, berwarna
putih dan menempel pada bulu (rambut) domba. Jumlah telur yang dihasilkan oleh
seekor induk kutu mencapai 10-300 butir selama hidupnya. Telur menetas menjadi
nimfa (kutu muda) setelah 5-18 hari tergantung jenis kutu. Nimfa akan berganti
kulit dua kali dengan interval 5-9 hari (Hadi dan Soviana 2010). Bagian mulut
dari kutu tersebut beradaptasi untuk
menggigit dan mengunyah bagian luar wol, lapisan dermis, dan darah.
Gambar 2. Sikulus hidup Damalinia ovis
Sumber : http://www.bayeranimal.co.nz/livestock/sheep/lice.aspx
( 9 April 2013)
|
GEJALA
KLINIS DAN PENGOBATAN
Ektoparasit
seperti Damalinia ovis dapat
memberikan efek yang serius pada produktivitas domba, seperti menurunkan
produksi susu dan daging, meurunkan kualitas wool, dan kulit serta membutuhkan
program pengontrolan yang mahal. Selain itu juga dapat menyebabkan
kesejahteraan domba saat bergerombol dan individu. Pada domba yang terinfeksi
kutu, sering kali tubunya terasa gatal-gatal, terlihat domba menggosokkan tubuhnya
pada pohon atau kandang. Gejala klinis yang tampak yaitu adanya iritasi pada
kulit domba dan rambut atau bulu terlihat kusam terlihat terdapat infestasi
kutu-kutu yang menempel pada rambut. Pengendalian
terhadap kutu dapat dilakukan dengan sanitasi kandang yang baik. Bila
menggunakan obat-obatan insektisida, dianjurkan yang tidak bersifat racun baik
bagi ternak maupun manusia. Obat-obatan insektisida yang digunakan harus sanggup
membunuh serangga berbagai spesies, tanpa menimbulkan resistensi bagi yang
dijadikan sasaran (Murtidjo 1992). Tindakan pencegahan merupakan salah satu
tindakan tepat untuk meminimalkan adanya infestasi kutu pada kambing dan domba,
dengan menjaga kebersihan kandang, serta pemberian pakan yang sesuai (Glynn T
2009). Pada domba, pemotongan rambut mampu menghilangkan 30-50% populasi kutu, selain
itu bisa juga melakukan dipping untuk
mengurangi keberadaan kutu serta penyemprotan (Williamson dan Payne 1993).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar