TORSIO UTERI
oleh : junto julianto (juntozy.gmail.com)
Sektor peternakan sapi perah merupakan salah satu bidang usaha yang sangat berkembang saat ini. seiring berkembangnya saat ini, harus diimbangi dengan pengetahuan peternakan akan kesehatan ternak guna menurunkan atau mengantisipasi permasalahan yang ada. Salah satu permasalahan pada sapi perah yaitu kasus toriso uteri pada sapi yang sedang bunting, hal ini dapat mengakibatkan peternak mengalami kerugian yang cukup besar. Torsio
uteri merupakan terputarnya uterus pada porosnya, biasanya disebabkan oleh
gerakan sapi yang biasanya menggunakan tumit kaki depan saat berbaring atau
sebaliknya. Hal tersebut menyebabkan beban yang ada dalam kandungan bergerak
bebas memudahkan uterus untuk berputar, selain itu torsio uteri dapat
disebabkan karena trauma atau terjatuh dan sapi yang dikandangkan sehingga
kekuatan rahim menurun. Gejala yang tampak adalah hewan terlihat tidak tenang,
merejan, pulsus dan frekuensi napas meningkat, terjadi obstruksi menyebabkan
fetus mati (Noordin 2012). Predisposisi
penyebab terjadinya torsio uteri yaitu sapi yang kurang gerak, kebiasaan sapi
yang suka berbaring dan berdiri dalam posisi nungging, mekanis (bunting tua
terpleset), serta fetus yang terlampau aktif.
Menurut Noordin (2012),
penanganan terhadap torsio uteri dimana fetus tidak dapat dikeluar dapat
dilakukan dengan cara memutar tubuh induk searah perputaran uterus. Tindakan
terakhir penanganan pada kasus torsio uteri yaitu dengan melakukan bedah cesar. Berikut merupakan gambar penanganan sapi saat terjadi torsio ringan dan dilakukan reposisi dengan cara memutar/menggulingkan sapi. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu alas kandang dibuat sedemikian mungkin tidak licin sehingga sapi tidak mudah terpleset, selain itu pengawasan dan kontrol dari peternak saat masa kebuntingan sapi merupakan faktor yang sangat mendukung agar tidak terjadinya torsio uteri ini.
Gambar 1. Sapi saat dilakukan reposisi pada kasus torsio uteri. Cara mengikat sapi dengan tali (gambar 1) dan posisi sapi saat sedang digulingkan (gambar 2). sumber : dokumentasi foto pribadi |